Kategori : Permainan Tradisional
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : jawa tengah
Cara
Bermain Cublak-cublak Suweng
Permainan ini dimainkan olehbeberapa anak/orang, tetapi minimal tiga
orang. Akan tetapi lebih baik antara 6 sampai delapan orang. Tujuan dari
permainan ini adalah Pak Empo menemukan anting (suweng) yang
disembunyikan seseorang.
Pada awal permaianan beberapa orang
berkumpul dan mengundi/ menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi
Pak Empo. Biasanya pengundiannya melalui pingsut/encon/undian biasa.
Setelah ada yang berperan sebagai pak Empo. Maka mereka semua duduk
melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah
mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas
di punggung pak Empo.
Salah seorang dari mereka mengambil
kerikil atau benda (benda ini dianggap sebagai anting). Lalu mereka
semua bersama-sama menyanyikan cublak-cublak suweng sambil memutar
kerikil dari telapak tangan yang satu ke yang lainnya. begitu terus
sampai lagu tersebut dinyanyikan beberapa kali (biasanya 2-3 kali).
Setelah
sampai di bait terakhir ...Sir-sir pong dele gosong pak Empo Bangun dan
pemain lainnya pura-pura memegang kerikil. Tangan kanan dan kiri mereka
tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu. Hal ini untuk mengecoh pak
Empo yang sedang mencari Ć¢€suwengnyaĆ¢€. Masing-masing pemain
mengacungkan jari telunjuk dan menggesek-gesekkan telunjuk kanan dan
kiri (gerakannya) persis seperti orang mengiris cabe. Mereka semua tetap
menyanyikan Sir-sir pong dele gosong secara berulang-ulang sampai pak
Empo menunjuk salah seorang yang dianggap menyembunyikan anting.
Ketika
pak Empo salah menunjuk maka permainan dimulai dari awal lagi (pak Empo
berbaring). Dan ketika pak Empo berhasil menemukan orang yang
menyembunyikan antingnya maka orang tersebut berganti peran menjadi pak
Empo. Permainan selesai ketika mereka sepakat menyelesaikannya.
Sumber: (budaya-indonesia.org)
Komentar:
"cublak cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundung gundel, pa empo lara lere, sopo ngoyo ndelikake", ya itulah nyanyian yang saya dengar ketika melihat permainan tradisional ini saat masih kecil, sayang sangat jarang sekali yang memainkan permainan ini kala itu,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar