Kategori : Tarian
Element Budaya : Tarian
Provinsi : Sumatera Barat
Asal : Minangkabau
Kontributor
Youtube: kuesar
Tari piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang
berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian
Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan
Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para
petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya.
Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil
tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para
penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang
dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu
akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh
penari-penari tersebut.
Sumber: (budaya-indonesia.org)
Komentar:
Tarian yang sering saya lihat saat ada pernikahan saudara-saudara saya, tarian yang berasal dari suku ayah saya, Padang.
Senin, 21 Mei 2012
Permainan tradisional - Bekel
Kategori : Permainan Tradisional
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : Jawa
Bekel banyak dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini dapat dilakukan sendiri maupun berramai-ramai. Bekel terdiri dari sebuah bola yang terbuat dari karet, dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam (kuningan). Intinya adalah mengambil biji bekel secepat mungkin sebelum bola memantul 2 kali. Pada awalnya biji bekel diambil satu per satu. Kemudian diambil dua dua, dan seterusnya hingga pada akhirnya seluruh biji bekel harus diambil dalam sekali genggaman ketika bola bekel dilempar ke lantai dan memantul kembali. Setelah itu biji bekel harus di susun tegak satu per satu, dua dua dan seterusnya. Setelah itu biji bekel di susun miring ke kiri dan selanjutnya miring ke kanan.
Sumber: (budaya-Indonesia.org)
Komentar:
Permainan ini seperti permainan turun temurun, dulu ibu saya suka sekali main bekel saat masih kecil, sekarang adik perempuan saya juga suka main bekel, sayang saya sendiri kurang terlalu tahu bagaimana permainan ini.
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : Jawa
Bekel banyak dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini dapat dilakukan sendiri maupun berramai-ramai. Bekel terdiri dari sebuah bola yang terbuat dari karet, dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam (kuningan). Intinya adalah mengambil biji bekel secepat mungkin sebelum bola memantul 2 kali. Pada awalnya biji bekel diambil satu per satu. Kemudian diambil dua dua, dan seterusnya hingga pada akhirnya seluruh biji bekel harus diambil dalam sekali genggaman ketika bola bekel dilempar ke lantai dan memantul kembali. Setelah itu biji bekel harus di susun tegak satu per satu, dua dua dan seterusnya. Setelah itu biji bekel di susun miring ke kiri dan selanjutnya miring ke kanan.
Sumber: (budaya-Indonesia.org)
Komentar:
Permainan ini seperti permainan turun temurun, dulu ibu saya suka sekali main bekel saat masih kecil, sekarang adik perempuan saya juga suka main bekel, sayang saya sendiri kurang terlalu tahu bagaimana permainan ini.
Permainan tradisional - Congklak
Kategori : Permainan Tradisional
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : Indonesia
Sumber: (budaya-indonesia.org)
Komentar:
Permainan yang menurut saya cukup mengasyikkan saat masih kecil, memang kebanyakan dimainkan oleh perempuan, tapi banyak juga laki-laki yang bermain permainan ini, berlomba lomba menghabiskan biji-bijian ke wadah induk, memerlukan perhitungan dan keberuntungan,..
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : Indonesia
Permainan
congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang
biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik
berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75 cm dan lebar 15 cm.
Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya
terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5
cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil
tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah.
Cara
bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang
bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu
persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang
induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir
jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut
diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu
seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji
terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan
yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang
terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya
adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk
miliknya. Permainan ini merupakan sarana untuk mengatur strategi dan
kecermatan.
Sumber: (budaya-indonesia.org)
Komentar:
Permainan yang menurut saya cukup mengasyikkan saat masih kecil, memang kebanyakan dimainkan oleh perempuan, tapi banyak juga laki-laki yang bermain permainan ini, berlomba lomba menghabiskan biji-bijian ke wadah induk, memerlukan perhitungan dan keberuntungan,..
Permainan tradisional - Cublak cublak suweng
Kategori : Permainan Tradisional
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : jawa tengah
Cara Bermain Cublak-cublak Suweng Permainan ini dimainkan olehbeberapa anak/orang, tetapi minimal tiga orang. Akan tetapi lebih baik antara 6 sampai delapan orang. Tujuan dari permainan ini adalah Pak Empo menemukan anting (suweng) yang disembunyikan seseorang.
Pada awal permaianan beberapa orang berkumpul dan mengundi/ menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo. Biasanya pengundiannya melalui pingsut/encon/undian biasa. Setelah ada yang berperan sebagai pak Empo. Maka mereka semua duduk melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung pak Empo.
Salah seorang dari mereka mengambil kerikil atau benda (benda ini dianggap sebagai anting). Lalu mereka semua bersama-sama menyanyikan cublak-cublak suweng sambil memutar kerikil dari telapak tangan yang satu ke yang lainnya. begitu terus sampai lagu tersebut dinyanyikan beberapa kali (biasanya 2-3 kali).
Setelah sampai di bait terakhir ...Sir-sir pong dele gosong pak Empo Bangun dan pemain lainnya pura-pura memegang kerikil. Tangan kanan dan kiri mereka tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu. Hal ini untuk mengecoh pak Empo yang sedang mencari Ć¢€suwengnyaĆ¢€. Masing-masing pemain mengacungkan jari telunjuk dan menggesek-gesekkan telunjuk kanan dan kiri (gerakannya) persis seperti orang mengiris cabe. Mereka semua tetap menyanyikan Sir-sir pong dele gosong secara berulang-ulang sampai pak Empo menunjuk salah seorang yang dianggap menyembunyikan anting.
Ketika pak Empo salah menunjuk maka permainan dimulai dari awal lagi (pak Empo berbaring). Dan ketika pak Empo berhasil menemukan orang yang menyembunyikan antingnya maka orang tersebut berganti peran menjadi pak Empo. Permainan selesai ketika mereka sepakat menyelesaikannya.
Sumber: (budaya-indonesia.org)
Komentar:
"cublak cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundung gundel, pa empo lara lere, sopo ngoyo ndelikake", ya itulah nyanyian yang saya dengar ketika melihat permainan tradisional ini saat masih kecil, sayang sangat jarang sekali yang memainkan permainan ini kala itu,..
Element Budaya : Permainan Tradisional
Provinsi : Jawa Tengah
Asal : jawa tengah
Cara Bermain Cublak-cublak Suweng Permainan ini dimainkan olehbeberapa anak/orang, tetapi minimal tiga orang. Akan tetapi lebih baik antara 6 sampai delapan orang. Tujuan dari permainan ini adalah Pak Empo menemukan anting (suweng) yang disembunyikan seseorang.
Pada awal permaianan beberapa orang berkumpul dan mengundi/ menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo. Biasanya pengundiannya melalui pingsut/encon/undian biasa. Setelah ada yang berperan sebagai pak Empo. Maka mereka semua duduk melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung pak Empo.
Salah seorang dari mereka mengambil kerikil atau benda (benda ini dianggap sebagai anting). Lalu mereka semua bersama-sama menyanyikan cublak-cublak suweng sambil memutar kerikil dari telapak tangan yang satu ke yang lainnya. begitu terus sampai lagu tersebut dinyanyikan beberapa kali (biasanya 2-3 kali).
Setelah sampai di bait terakhir ...Sir-sir pong dele gosong pak Empo Bangun dan pemain lainnya pura-pura memegang kerikil. Tangan kanan dan kiri mereka tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu. Hal ini untuk mengecoh pak Empo yang sedang mencari Ć¢€suwengnyaĆ¢€. Masing-masing pemain mengacungkan jari telunjuk dan menggesek-gesekkan telunjuk kanan dan kiri (gerakannya) persis seperti orang mengiris cabe. Mereka semua tetap menyanyikan Sir-sir pong dele gosong secara berulang-ulang sampai pak Empo menunjuk salah seorang yang dianggap menyembunyikan anting.
Ketika pak Empo salah menunjuk maka permainan dimulai dari awal lagi (pak Empo berbaring). Dan ketika pak Empo berhasil menemukan orang yang menyembunyikan antingnya maka orang tersebut berganti peran menjadi pak Empo. Permainan selesai ketika mereka sepakat menyelesaikannya.
Sumber: (budaya-indonesia.org)
Komentar:
"cublak cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundung gundel, pa empo lara lere, sopo ngoyo ndelikake", ya itulah nyanyian yang saya dengar ketika melihat permainan tradisional ini saat masih kecil, sayang sangat jarang sekali yang memainkan permainan ini kala itu,..
Langganan:
Postingan (Atom)